Berita Komputer di Dunia Saat Ini - Societyprofiad

Societyprofiad.com Situs Kumpulan Berita Komputer di Dunia Saat Ini

Page 2 of 4

Keamanan Siber, Tantangan dan Pentingnya Perlindungan Data

Keamanan Siber, Tantangan dan Pentingnya Perlindungan Data – Dalam era digital yang terus berkembang pesat, keamanan siber menjadi salah satu aspek yang semakin penting bagi individu, perusahaan, dan organisasi di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa keamanan siber semakin penting, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi data.

Mengapa Keamanan Siber Semakin Penting?

Keamanan siber semakin penting karena semakin banyaknya data yang disimpan dan dipertukarkan secara digital. Informasi sensitif seperti data pribadi, informasi keuangan, dan rahasia bisnis seringkali menjadi target para penjahat siber yang mencari untuk mencuri, memanipulasi, atau merusak data tersebut. Serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, atau bahkan mengancam keberlangsungan operasional suatu organisasi.

Keamanan Siber, Tantangan dan Pentingnya Perlindungan Data

Tantangan dalam Keamanan Siber

Tantangan dalam menjaga keamanan siber meliputi berbagai hal, mulai dari serangan siber yang semakin kompleks dan canggih hingga kekurangan sumber daya dan kesadaran tentang keamanan digital. Penjahat siber terus mengembangkan metode baru untuk menghindari deteksi dan mengeksploitasi kerentanan dalam sistem dan perangkat lunak. Selain itu, kurangnya kepatuhan terhadap standar keamanan dan kurangnya investasi dalam teknologi keamanan juga menjadi tantangan dalam melindungi data.

Langkah-langkah untuk Meningkatkan Keamanan Siber

Untuk meningkatkan keamanan siber, langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah:

Pemantauan dan Deteksi Serangan: Menerapkan solusi pemantauan dan deteksi serangan yang dapat mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dan memberikan peringatan dini tentang ancaman potensial.

Enkripsi Data: Melindungi data sensitif dengan menggunakan enkripsi yang kuat untuk mencegah akses yang tidak sah.

Penggunaan Perangkat Lunak Keamanan: Menginstal dan memperbarui perangkat lunak keamanan seperti antivirus, firewall, dan perangkat lunak deteksi ancaman yang dapat membantu melindungi sistem dari serangan malware dan serangan siber lainnya.

Pelatihan Kesadaran Keamanan: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang praktik keamanan siber yang aman, termasuk penggunaan sandi yang kuat, menghindari phishing, dan memperhatikan tanda-tanda serangan siber.

Pemantauan dan Respons Terhadap Serangan: Membangun tim respons keamanan siber yang siap tanggap untuk menangani serangan dan memulihkan sistem setelah insiden keamanan.

Keamanan siber adalah aspek yang semakin penting dalam dunia digital yang terhubung secara global. Dengan menyadari tantangan yang dihadapi dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan siber, kita dapat melindungi data dan sistem dari serangan siber yang merusak. Dengan menerapkan praktik keamanan siber yang kuat, kita dapat memastikan bahwa informasi sensitif tetap aman dan terlindungi di lingkungan digital yang terus berubah.

Penemuan Chip yang Membawa Revolusi dalam Dunia Teknologi

Penemuan Chip yang Membawa Revolusi dalam Dunia Teknologi – Industri teknologi terus mengalami perkembangan yang luar biasa, dan salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah penemuan chip yang revolusioner. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penemuan chip terbaru yang telah mengubah lanskap teknologi dan berbagai dampaknya.

Apa Itu Penemuan Chip yang Revolusioner?

Penemuan chip yang revolusioner mencakup berbagai perkembangan dalam desain, material, dan proses fabrikasi chip yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kinerja, efisiensi, atau fungsionalitas perangkat semikonduktor. Ini bisa termasuk penemuan teknologi baru, seperti transistor yang lebih kecil, penggunaan material baru seperti grafen, atau metode fabrikasi yang lebih canggih.

Penemuan Chip yang Membawa Revolusi dalam Dunia Teknologi

Dampak Penemuan Chip yang Revolusioner

Penemuan chip yang revolusioner memiliki dampak yang luas dalam berbagai bidang. Di bidang komputasi, penemuan chip yang lebih cepat dan efisien memungkinkan pengembangan perangkat yang lebih kuat dan responsif, yang dapat digunakan dalam aplikasi seperti kecerdasan buatan, pemrosesan data besar, dan permainan video. Di bidang telekomunikasi, penemuan chip yang lebih kecil dan hemat energi dapat membawa kemajuan dalam jaringan nirkabel, termasuk Internet of Things (IoT) dan 5G. Di bidang kesehatan, penemuan chip yang lebih sensitif dan akurat dapat digunakan dalam perangkat medis untuk diagnosis, pemantauan, dan perawatan penyakit.

Contoh Penemuan Chip yang Revolusioner

Salah satu contoh penemuan chip yang revolusioner adalah pengembangan transistor 2D menggunakan material grafen. Transistor grafen memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan konsumsi energi yang lebih rendah dibandingkan dengan transistor silikon tradisional, membuka jalan untuk perangkat elektronik yang lebih cepat dan hemat energi. Penemuan ini dapat mengubah cara kita menggunakan komputer, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun penemuan chip yang revolusioner membawa banyak manfaat, ada juga tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah mempertahankan kemajuan teknologi dalam hal hukum Moore, yang menyatakan bahwa jumlah transistor yang dapat dimasukkan ke dalam chip akan menggandakan setiap dua tahun. Selain itu, masalah seperti batas fisik dalam ukuran transistor dan batas dalam konsumsi energi perangkat juga perlu diatasi.

Penemuan chip yang revolusioner adalah tonggak penting dalam evolusi teknologi, membawa kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dengan terus memantau perkembangan dalam dunia semikonduktor dan berinovasi dalam desain, material, dan fabrikasi chip, kita dapat mengantisipasi penemuan-penemuan baru yang akan membawa dampak yang lebih besar lagi dalam dunia teknologi. Seiring dengan itu, kita harus juga memperhatikan tantangan yang mungkin timbul dan mencari solusi untuk mengatasinya demi menciptakan masa depan teknologi yang lebih cerah dan lebih maju.

Inovasi Terbaru dalam Teknologi Blockchain, Revolusi Digital

Inovasi Terbaru dalam Teknologi Blockchain, Revolusi Digital – Blockchain telah menjadi salah satu inovasi paling menjanjikan dalam dunia teknologi, mengubah cara kita memahami dan menggunakan data secara fundamental. Dalam artikel ini, kita akan membahas inovasi terbaru dalam teknologi blockchain, bagaimana hal itu memengaruhi berbagai industri, dan potensi revolusioner yang dimilikinya dalam transformasi digital.

Apa Itu Teknologi Blockchain?

Blockchain adalah sistem terdesentralisasi yang memungkinkan penyimpanan dan pertukaran data secara aman, transparan, dan tidak dapat diubah. Ini bekerja dengan cara menyimpan catatan transaksi dalam blok-blok yang dihubungkan secara kriptografis, menciptakan jejak yang tak terputus dan tidak dapat dimanipulasi.

Inovasi Terbaru dalam Teknologi Blockchain, Revolusi Digital

Inovasi Terbaru dalam Blockchain

Salah satu inovasi terbaru dalam blockchain adalah pengembangan jaringan blockchain yang lebih cepat, skalabel, dan efisien. Beberapa proyek telah memperkenalkan solusi seperti penggunaan proof-of-stake (PoS) untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya pengoperasian jaringan. Selain itu, pengembangan smart contract yang lebih canggih juga menjadi fokus utama dalam memperluas kemampuan blockchain.

Pengaruhnya pada Berbagai Industri

Teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah berbagai industri dengan cara yang signifikan. Di sektor keuangan, blockchain telah digunakan untuk memfasilitasi transaksi keuangan internasional dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih cepat. Di bidang logistik, blockchain memungkinkan pelacakan real-time dari rantai pasokan, meningkatkan efisiensi dan keandalan. Di industri kesehatan, blockchain digunakan untuk mengamankan dan mempercepat pertukaran data medis antara penyedia layanan kesehatan.

Potensi Revolusioner dalam Transformasi Digital

Potensi revolusioner blockchain dalam transformasi digital tidak dapat diabaikan. Teknologi ini memiliki kemampuan untuk mengurangi ketergantungan pada perantara dan meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dengan adopsi yang lebih luas dari teknologi blockchain, kita dapat mengantisipasi perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dengan data, keuangan, dan layanan online.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun potensinya sangat besar, teknologi blockchain masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah skalabilitas, yaitu kemampuan untuk menangani volume transaksi yang besar tanpa mengorbankan kecepatan dan biaya. Selain itu, isu-isu regulasi dan privasi juga perlu diatasi untuk memastikan adopsi yang lebih luas dari teknologi ini.

Inovasi terbaru dalam teknologi blockchain menjanjikan untuk menggiring revolusi digital yang mengubah paradigma dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dengan terus memantau perkembangan dalam teknologi ini dan mengatasi tantangan yang ada, kita dapat memanfaatkan potensi penuh blockchain untuk menciptakan masa depan yang lebih terhubung, aman, dan efisien dalam dunia digital.

Perangkat Kuantum, Menuju Era Komputasi yang Revolusioner

Perangkat Kuantum, Menuju Era Komputasi yang Revolusioner – Perangkat kuantum adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia teknologi yang menjanjikan untuk merubah cara kita memahami dan memproses informasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia perangkat kuantum, memahami apa itu, bagaimana cara kerjanya, dan potensi revolusionernya dalam dunia komputasi.

Apa Itu Perangkat Kuantum?

Perangkat kuantum adalah komputer yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk memproses informasi. Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit sebagai unit dasar informasi, perangkat kuantum menggunakan qubit, yang dapat berada dalam keadaan nol, satu, atau kedua keadaan secara simultan berkat prinsip superposisi kuantum.

Perangkat Kuantum, Menuju Era Komputasi yang Revolusioner

Bagaimana Cara Kerja Perangkat Kuantum?

Perangkat kuantum bekerja dengan memanfaatkan fenomena kuantum seperti superposisi, entanglement, dan interaksi antara partikel subatomik. Dalam operasinya, qubit dalam keadaan superposisi dapat menghitung solusi paralel dari sejumlah besar masalah secara bersamaan, menghasilkan potensi komputasi yang jauh melebihi kemampuan komputer klasik.

Potensi Revolusioner dalam Komputasi

Keunggulan utama dari perangkat kuantum adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang sulit atau bahkan tidak dapat dipecahkan oleh komputer klasik dalam waktu yang singkat. Ini mencakup pemecahan masalah dalam bidang kriptografi, optimisasi, kimia, dan fisika yang sulit. Perangkat kuantum juga menjanjikan kemajuan signifikan dalam kecerdasan buatan, simulasi molekuler, dan desain obat.

Tantangan dalam Pengembangan Perangkat Kuantum

Meskipun potensinya sangat besar, pengembangan perangkat kuantum masih dihadapkan pada sejumlah tantangan teknis yang signifikan. Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan qubit dalam keadaan superposisi yang stabil untuk jangka waktu yang cukup lama, yang diperlukan untuk melakukan komputasi kuantum yang andal. Selain itu, memperbaiki kesalahan dalam operasi kuantum juga menjadi fokus penelitian utama.

Aplikasi Potensial di Berbagai Bidang

Perangkat kuantum memiliki aplikasi potensial yang luas di berbagai bidang, termasuk keamanan siber, peramalan cuaca, pengembangan material baru, dan optimisasi logistik. Penggunaan perangkat kuantum dalam kecerdasan buatan juga berpotensi menghasilkan sistem yang lebih cerdas dan adaptif, dengan kemampuan belajar yang lebih cepat dan kompleksitas yang lebih tinggi.

Perangkat kuantum adalah tonggak penting dalam evolusi komputasi, menjanjikan kemampuan yang luar biasa untuk menyelesaikan masalah yang sulit dalam waktu yang singkat. Meskipun masih ada banyak tantangan yang harus diatasi dalam pengembangannya, potensi revolusioner perangkat kuantum dalam berbagai bidang membuatnya menjadi subjek penelitian yang sangat menarik dan menjanjikan. Dengan terus memantau perkembangan dalam teknologi ini, kita dapat mengantisipasi era baru dalam komputasi yang akan membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital.

Revolusi Teknologi, Kemajuan Terbaru Kecerdasan Buatan (AI)

Revolusi Teknologi, Kemajuan Terbaru Kecerdasan Buatan (AI) – Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi dengan kemajuan yang mengagumkan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai aplikasi AI telah merubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan memberikan dampak yang signifikan pada berbagai industri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kemajuan terbaru dalam AI yang menggemparkan dan bagaimana hal itu mengubah lanskap teknologi saat ini.

Peningkatan Kemampuan AI

Salah satu kemajuan terbesar dalam AI adalah peningkatan kemampuan sistem untuk memahami dan merespons data dengan tingkat kecerdasan yang semakin mendekati kemampuan manusia. Algoritma AI yang ditingkatkan, termasuk pembelajaran mesin (machine learning) dan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks), telah memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas kompleks seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan analisis data dengan akurasi yang tinggi.

Revolusi Teknologi, Kemajuan Terbaru Kecerdasan Buatan (AI)

Aplikasi AI di Berbagai Industri

AI telah mengubah cara berbagai industri beroperasi dengan memungkinkan otomatisasi proses, peningkatan efisiensi, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Di bidang kesehatan, AI digunakan untuk diagnosis penyakit, pengembangan obat-obatan baru, dan perawatan pasien yang personal. Di sektor finansial, AI membantu dalam analisis risiko, prediksi pasar, dan deteksi kecurangan. Di bidang otomotif, AI digunakan dalam pengembangan mobil otonom dan teknologi keselamatan. Ini hanya beberapa contoh dari berbagai industri yang mengadopsi teknologi AI dengan cepat.

Kemajuan dalam Pembelajaran Mesin

Pembelajaran mesin adalah cabang utama dari AI yang terus mengalami perkembangan pesat. Algoritma pembelajaran mesin memungkinkan sistem untuk belajar dari data tanpa perlu diprogram secara eksplisit. Teknik-teknik seperti pembelajaran mendalam (deep learning) telah menghasilkan kemajuan besar dalam pengenalan pola, pengolahan bahasa alami, dan analisis data besar. Dengan adanya lebih banyak data yang tersedia dan peningkatan dalam komputasi, kemampuan pembelajaran mesin terus berkembang dengan pesat.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun kemajuan AI sangat menjanjikan, ada juga tantangan yang perlu diatasi, termasuk etika penggunaan AI, privasi data, dan keamanan sistem. Namun, dengan manfaat yang besar yang ditawarkan oleh teknologi ini, banyak peluang yang muncul untuk menciptakan solusi inovatif untuk berbagai masalah kompleks di dunia saat ini.

Kemajuan revolusioner dalam kecerdasan buatan telah mengubah lanskap teknologi secara dramatis. Dengan aplikasi yang semakin luas di berbagai industri dan terus berkembangnya kemampuan AI, kita dapat mengharapkan perubahan yang lebih besar lagi di masa depan. Dengan terus memantau perkembangan dalam dunia AI, kita dapat memanfaatkan potensi penuh teknologi ini untuk menciptakan dunia yang lebih cerdas, efisien, dan inovatif.

Zendesk Support app Help Center

Intercom App Integration with Zendesk Support

intercom zendesk

On the other hand, Intercom lacks many ticketing functionality that can be essential for big companies with a huge client support load. Intercom live chat is modern, smooth, and has many advanced features that other chat tools don’t. It’s highly customizable, too, so you can adjust it according to your website or product’s style. The Zendesk chat tool has most of the necessary features like shortcuts (saved responses), automated triggers, and live chat analytics.

Get accurate info in the right place, at the right time, save hours on busywork, and align your team — giving them the freedom to focus and achieve more than ever. Unito supports more fields — like assignees, comments, custom fields, attachments and subtasks. You can also map fields and build flexible rules to perfectly suit your use case. Find out how easy it is to connect tools with Unito at our next demo webinar.

Restarting the start-up: Why Eoghan McCabe returned to lead Intercom – The Currency – The Currency

Restarting the start-up: Why Eoghan McCabe returned to lead Intercom – The Currency.

Posted: Fri, 06 Oct 2023 07:00:00 GMT [source]

They’ve been marketing themselves as a messaging platform right from the beginning. Keeping this general theme in mind, I’ll dive deeper into how each software’s features compare, so you can decide which use case might best fit your needs. Zendesk and Intercom both have an editor preview feature that makes it easier to add images, videos, call-to-action buttons, and interactive guides to your help articles. On practice, I can’t promise you anything when it comes to Intercom. Moreover, these are new prices as they’re in the middle of changing their pricing policy right now (and they’re definitely not getting cheaper). If you thought Zendesk’s pricing was confusing, let me introduce you to Intercom’s pricing.

You can foun additiona information about ai customer service and artificial intelligence and NLP. However, it’s important to note that Intercom’s pricing can vary depending on factors such as the number of users, conversations, and additional features you require. In some cases, Zendesk may be considered a more cost-effective option compared to Intercom, particularly for businesses with smaller budgets or those looking for more predictable pricing. On the other hand, Intercom, starting at a lower price point, could be more attractive for very small teams or individual users.

Pricing is an important factor to consider when choosing between Zendesk and Intercom as the support tool you choose can have a significant impact on your business’s budget and overall return on investment. Zendesk has over 1,300 integrations, compared to Intercom’s 300+ apps, making it the leader in this category. However, you can browse their respective sites to find which tools each platform supports.

It’s known for its unified agent workspace which combines different communication methods like email, social media messaging, live chat, and SMS, all in one place. This makes it easier for support teams to handle customer interactions without switching between different systems. Plus, Zendesk’s integration with various channels ensures customers can always find a convenient way to reach out. Zendesk is more robust in terms of its ticket management capabilities, it offers more customization options and advanced features like a virtual call center app. On the other hand, Intercom is more focused on conversational customer support, and has more help desk features suited for live chat and messaging. The comparison of whether Intercom is better than Zendesk depends on your specific customer support and engagement needs and objectives.

What can be really inconvenient about Zendesk, though is how their tools integrate with each other when you need to use them simultaneously. To sum things up, one can get really confused trying to make sense of Zendesk’s pricing, let alone to calculate costs. You’d probably want to know how much it costs to get Zendesk or Intercom for your business, so let’s talk money now. As I’ve already mentioned, they started as a help desk/ticketing tool, and honestly, they perfected every bit of it over the years. As it turns, it’s quite difficult to compare Zendesk against Intercom as they serve different purposes and will fit different businesses. Zapier helps you create workflows that connect your apps to automate repetitive tasks.

The decision to choose a customer support platform should be based on a careful evaluation of your organization’s unique requirements, customer interaction channels, scalability needs, and budget constraints. While Zendesk offers a comprehensive set of features, other platforms may excel in certain areas or provide more tailored solutions that align better with your customer support strategy and objectives. Its chat-based approach, automation capabilities, and chatbots are ideal for handling routine inquiries efficiently. Zendesk is a customer service software offering a comprehensive solution for managing customer interactions.

Intercom Tag to Submit New Zendesk Ticket to Send Amplitude Event

In this detailed comparison, we’ll explore the features and characteristics of Intercom and Zendesk, highlighting each of their unique capabilities, so you can identify the right solution for your needs. Their help desk is a single inbox to handle customer requests, where your customer support agents can leave private notes for each other and automatically assign requests to the right people. When it comes to ease-of-use, Zendesk undeniably takes the lead over Intercom.

Those same tools also increase customer retention by 27% while saving 23% on sales and marketing costs. Zendesk’s customer support is also very fast, though their live chat is only available for registered users. It means you can chat with their team only if you’re Zendesk user, but if you’re only browsing their website, you can contact them only by shooting a message to their sales team and leaving your email address. What makes Intercom stand out from the crowd are their chatbots and lots of chat automation features that can be very helpful for your team.

If you thought Zendesk prices were confusing, let me introduce you to the Intercom charges. It’s virtually impossible to predict what you’ll pay for Intercom at the end of the day. They charge for customer service representative seats and people reached, don’t reveal their prices, and offer tons of custom add-ons at additional cost. So yeah, all the features talk actually brings us to the most sacred question — the question of pricing. You’d probably want to know how much it costs to get each of the platforms for your business, so let’s talk money now.

For example, Intercom’s Salesforce integration doesn’t create a view of cases in Salesforce. You could technically consider Intercom a CRM, but it’s really more of a customer-focused communication Chat PG product. It isn’t as adept at purer sales tasks like lead management, list engagement, advanced reporting, forecasting, and workflow management as you’d expect a more complete CRM to be.

intercom zendesk

In a nutshell, both these companies provide great customer support. I tested both of their live chats and their support agents were answering in very quickly and right to the point. Zendesk team can be just a little bit faster depending on the time of the day. All interactions with customers be it via phone, chat, email, social media, or any other channel are landing in one dashboard, where your agents can solve them fast and efficiently. There’s a plethora of features to help bigger teams collaborate more effectively — like private notes or real-time view of who’s handling a given ticket at the moment, etc. When it comes to integrations, Zendesk and Intercom both offer diverse possibilities, but here, Zendesk takes the lead.

Both app stores include many popular integrations, such as Salesforce, HubSpot, Mailchimp, and Zapier. Zendesk’s Help Center and Intercom’s Articles both offer features to easily embed help centers into your website or product using their web widgets, SDKs, and APIs. With help centers in place, it’s easier for your customers to reliably find answers, tips, and other important information in a self-service manner. Zendesk also has the Answer Bot, which can take your knowledge base game to the next level instantly.

Vendor Support Quality

Intercom, on the other hand, is designed to be more of a complete solution for sales, marketing, and customer relationship nurturing. You can use it for customer support, but that’s not its core strength. Both tools also allow you to connect your email account and manage it from within the application to track open and click-through rates. In addition, Zendesk and Intercom feature advanced sales reporting and analytics that make it easy for sales teams to understand their prospects and customers more deeply. Now that we’ve discussed the customer service-focused features of Zendesk and Intercom, let’s turn our attention to how these platforms can support sales and marketing efforts.

Both Zendesk and Intercom are standout performers when it comes to providing comprehensive multi channel support, catering to diverse customer needs. Zendesk offers a versatile array of communication channels, including email, chat, social media, phone, and web forms. This breadth of options ensures that businesses can effectively engage with their customers through their preferred communication method. While Zendesk is a widely used and versatile customer support and engagement platform, it’s important to consider whether there might be a better software solution tailored to your specific needs. Intercom’s solution aims to streamline high-volume ticket influx and provide personalized, conversational support.

The 10 Best Live Chat Widgets for Your Website

However, this may be sufficient for smaller businesses or those using an existing CRM that integrates with Intercom. Intercom’s pricing structure offers different plans to cater to various customer support and engagement needs, accommodating users with different budgets. However, it’s essential to recognize that Zendesk has its own array of strengths, particularly in its comprehensive and versatile customer support platform. It’s an invaluable tool for businesses aiming to enhance customer satisfaction, increase conversions, and build lasting relationships. Intercom, while differing from Zendesk, offers specialized features aimed at enhancing customer relationships. Founded as a business messenger, it now extends to enabling support, engagement, and conversion.

Intercom is more for improving sales cycle and customer relationships, while Zendesk has everything a customer support representative can dream about, but it does lack wide email functionality. On the other hand, it provides call center functionalities, unlike Intercom. Why don’t you try something equally powerful yet more affordable, like HelpCrunch?

However, you can connect Intercom with over 40 compatible phone and video integrations. Intercom recently ramped up its features to include helpdesk and ticketing functionality. Zendesk, on the other hand, started as a ticketing tool, and therefore has one of the market’s best help desk and ticket management features. It’s much easier if you decide to go with the Zendesk Suite, which includes Support, Chat, Talk, and Guide tools. There are two options there — Professional for $109 or Enterprise for $179 if you pay monthly.

You can create dozens of articles in a simple, intuitive WYSIWYG text editor, divide them by categories and sections, and customize with your custom themes. All customer questions, be it via phone, chat, email, social media, or any other channel, are landing in one dashboard, where your agents can solve them quickly and efficiently. It guarantees continuous omnichannel support that meets customer expectations. Using this, agents can chat across teams within a ticket via email, Slack, or Zendesk’s ticketing system. This packs all resolution information into a single ticket, so there’s no extra searching or backtracking needed to bring a ticket through to resolution, even if it involves multiple agents. See how leading multi-channel consumer brands solve E2E customer data challenges with a real-time customer data platform.

Zendesk, unlike Intercom, is a more affordable and predictable customer service platform. Also, it’s the pioneer in the support and communication tools market. You can always count on it if you need a reliable customer support platform to process tickets, support users, and get advanced reporting. For instance, a customer inquiry about product availability can trigger an automated response providing real-time stock information within Zendesk. While Intercom does incorporate automated responses via chatbots, it doesn’t exhibit the same level of sophistication and versatility in its automation capabilities as Zendesk. Zendesk’s advanced automation features make it the preferred choice for businesses seeking to optimize their workflow and enhance customer support efficiency.

When he isn’t writing content, poetry, or creative nonfiction, he enjoys traveling, baking, playing music, reliving his barista days in his own kitchen, camping, and being bad at carpentry. Understanding these fundamental differences should go a long way in helping you pick between the two, but does that mean you can’t use one platform to do what the other does better? These are both still very versatile products, so don’t think you have to get too siloed into a single use case. Once connected, you can add Zendesk Support to your inbox, and start creating Zendesk tickets from Intercom conversations. Before you start, you’ll need to retrieve your Zendesk credentials and create a Zendesk API key. You can do this by going to your settings within Zendesk (click on the cog on the left hand side), and navigating to API in the ‘Channels’ section.

Using Zendesk, you can create community forums where customers can connect, comment, and collaborate, creating a way to harness customers’ expertise and promote feedback. Community managers can also escalate posts to support agents when one-on-one help is needed. You can also add apps to your Intercom Messenger home to help users and visitors get what they need, without having to start a conversation. Intercom does not offer a native call center tool, so it cannot handle calls through a cloud-based phone system or calling app on its own.

But they also add features like automatic meeting booking (in the Convert package), and their custom inbox rules and workflows just feel a little more, well, custom. I’ll dive into their chatbots more later, but their bot automation features are also stronger. Intercom offers an easy way to nurture your qualified leads (prospects) into customers with Intercom Series. Using Intercom Series, you can create rules that trigger when the sales campaign begins, choose a target audience, and set the time you want to follow up, whether via email, messenger, or within your product. In general, Zendesk offers a wide range of live chat features such as customizable chat widgets, automatic greetings, offline messaging, and chat triggers. In addition to these features, Intercom offers messaging automation and real-time visitor insights.

Zendesk boasts an extensive array of integration options, with over 1,500 apps in its ecosystem. When comparing the cost of Intercom to Zendesk, it’s important to consider the pricing structures and potential variations based on your specific customer support and engagement needs. Zendesk and Intercom are prominent players in the field of customer support and engagement platforms, each offering unique capabilities and advantages to address varying user requirements. The strength of Zendesk’s UI lies in its structured and comprehensive environment, adept at managing numerous customer interactions and integrating various channels seamlessly. However, compared to the more contemporary designs like Intercom’s, Zendesk’s UI may appear outdated, particularly in aspects such as chat widget and customization options.

Customers increasingly expect to receive fast, convenient, and personalized support. Powered by Explore, Zendesk’s reporting capabilities are pretty impressive. Right out of the gate, you’ve got dozens of pre-set report options on everything from satisfaction ratings and time in status to abandoned calls and Answer Bot resolutions. You can even save custom dashboards for a more tailored reporting experience.

intercom zendesk

These tours serve as virtual guides, leading customers through a website and product offerings in an engaging and personalized manner. This approach not only enhances user understanding but also significantly boosts user engagement. In contrast, Intercom follows a pricing structure that can be straightforward for businesses looking for specific functionalities.

The Zendesk Support app gives you access to live Intercom customer data in Zendesk, and lets you create new tickets in Zendesk directly from Intercom conversations. This gives your team the context they need to provide fast and excellent support. Zendesk and Intercom are robust tools with a wide range of customer service and CRM features. You can create an omnichannel CRM suite with a mix of productivity, collaboration, eCommerce, CRM, analytics, email marketing, social media, and other tools.

If you seek to enhance customer engagement through chat-based support, in-app messaging, and proactive outreach, Intercom may be the superior option. Another critical difference between Zendesk and Intercom is their approach to CRM. In addition to its service features, Zendesk offers a fully integrated CRM solution, Zendesk Sell, available for an additional cost, starting at $19/agent/month. It includes tools for lead management, sales forecasting, and workflow management and automation. Its customer data platform lets you manage customer data, segmentation, and automated reminders.

  • Zendesk also offers a sales pipeline feature through its Zendesk Sell product.
  • Test any of HelpCrunch pricing plans for free for 14 days and see our tools in action right away.
  • Help Desk Migration app permits you map record fields and transform your data migration.
  • Their template triggers are fairly limited with only seven options, but they do enable users to create new custom triggers, which can be a game-changer for agents with more complex workflows.

You can integrate different apps (like Google Meet or Stripe among others) with your messenger and make it a high end point for your customers. While there can be add-ons, such as premium customer support, you can generally anticipate what you’ll be paying for your Zendesk subscription. It calculates the cost of its Pro and Premium plans based on the number of AI resolutions, people reached, and seats (or users). This can make it challenging to estimate the cost yourself during your research and you need to speak with Intercom for more information. Moreover, for users who require more dedicated and personalized support, Zendesk charges an additional premium.

intercom zendesk

On the contrary, Intercom is far less predictable when it comes to pricing and can cost hundreds/thousands of dollars per month. But this solution is great because it’s an all-in-one intercom zendesk tool with a modern live chat widget, allowing you to easily improve your customer experiences. At the same time, Zendesk looks slightly outdated and can’t offer some features.

intercom zendesk

Just like Zendesk, Intercom also offers its Operator bot, which will automatically suggest relevant articles to clients right in a chat widget. The Help Center software by Intercom is also a very efficient tool. You can publish your self-service resources, divide them by categories, and integrate them with your messenger to accelerate the whole chat experience.

The Migration Wizard will includes measure for ensuring your data security during all phases of the migration process. To provide the utmost guard of your support service records whether they are in import or at rest, we apply valid https://chat.openai.com/ runthrough. Here is contained handling frequent security analysis, keeping our servers guarded, obeying several commands, and more. You can carry out records import in a few simple moves, applying our automated migration tool.

Model AI Yang Ditingkatkan Untuk Mengenali Ekspresi Wajah

Model AI Yang Ditingkatkan Untuk Mengenali Ekspresi Wajah – Struktur jaringan saraf yang diusulkan dengan konvolusi yang dapat dipisahkan secara mendalam dan unit residu yang telah diaktifkan sebelumnya.

Model AI Yang Ditingkatkan Untuk Mengenali Ekspresi Wajah

Ketika sampai pada keadaan pikiran dan emosi kita, wajah kita bisa sangat jelas. Ekspresi wajah merupakan aspek penting dari komunikasi nonverbal pada manusia. Bahkan jika kita tidak dapat menjelaskan bagaimana kita melakukannya, kita biasanya dapat melihat di wajah orang lain bagaimana perasaan mereka.

Dalam banyak situasi, membaca ekspresi wajah sangat penting. Misalnya, seorang guru mungkin melakukannya untuk memeriksa apakah siswa mereka terlibat atau bosan, dan seorang perawat dapat melakukannya untuk memeriksa apakah kondisi pasien telah membaik atau memburuk.

Berkat kemajuan teknologi, komputer dapat melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam hal mengenali wajah. Mengenali ekspresi wajah, bagaimanapun, adalah cerita yang sama sekali berbeda.

Banyak peneliti yang bekerja di bidang kecerdasan buatan (AI) telah mencoba mengatasi masalah ini menggunakan berbagai teknik pemodelan dan klasifikasi, termasuk jaringan saraf convolutional (CNN) yang populer. Namun, pengenalan ekspresi wajah itu rumit dan membutuhkan jaringan saraf yang rumit, yang membutuhkan banyak pelatihan dan mahal secara komputasi.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Jia Tian dari Jilin Engineering Normal University di China baru-baru ini mengembangkan model CNN baru untuk pengenalan ekspresi wajah. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Electronic Imaging, tim berfokus pada keseimbangan yang baik antara kecepatan pelatihan, penggunaan memori, dan akurasi pengenalan model.

Salah satu perbedaan utama antara model CNN konvensional dan yang diusulkan oleh tim adalah penggunaan konvolusi yang dapat dipisahkan secara mendalam. Jenis konvolusi ini operasi inti yang dilakukan pada setiap lapisan CNN berbeda dari yang standar karena ia memproses saluran yang berbeda (seperti RGB) dari gambar input secara independen dan menggabungkan hasilnya di akhir.

Dengan menggabungkan jenis konvolusi ini dengan teknik yang disebut “blok residu yang telah diaktifkan sebelumnya”, model yang diusulkan dapat memproses ekspresi wajah input secara kasar hingga halus.

Dengan cara ini, tim sangat mengurangi biaya komputasi dan jumlah parameter yang diperlukan untuk dipelajari oleh sistem untuk klasifikasi yang akurat. “Kami berhasil mendapatkan model dengan kemampuan generalisasi yang baik dengan sedikitnya 58.000 parameter,” kata Tian.

Para peneliti menguji model mereka dengan membandingkan kinerja pengenalan ekspresi wajahnya dengan model lain yang dilaporkan di ruang kelas. Mereka melatih dan menguji semua model menggunakan kumpulan data populer yang disebut “Dataset Cohn-Kanade yang Diperpanjang ” yang berisi lebih dari 35.000 gambar berlabel wajah yang mengekspresikan emosi yang sama.

Hasilnya menggembirakan, dengan model yang dikembangkan oleh tim Tian menunjukkan akurasi tertinggi (72,4%) dengan jumlah parameter paling sedikit.

Model AI Yang Ditingkatkan Untuk Mengenali Ekspresi Wajah

“Model yang kami kembangkan sangat efektif untuk pengenalan ekspresi wajah saat menggunakan kumpulan data sampel kecil. Langkah selanjutnya dalam penelitian kami adalah untuk lebih mengoptimalkan arsitektur model dan mencapai kinerja klasifikasi yang lebih baik lagi,” kata Tian.

Mengingat pengenalan ekspresi wajah dapat digunakan secara luas di bidang-bidang seperti interaksi manusia-komputer, mengemudi yang aman, pemantauan cerdas, pengawasan, dan kedokteran, marilah kita berharap tim segera mewujudkan visi mereka.

Informasi lebih lanjut: Jia Tian et al, Pengenalan ekspresi wajah di lingkungan kelas berdasarkan model Xception yang ditingkatkan, Journal of Electronic Imaging (2022). DOI: 10.1117/1.JEI.31.5.051416

Bahasa Pemrograman Baru Untuk Akselerator Perangkat Keras

Bahasa Pemrograman Baru Untuk Akselerator Perangkat Keras – Saat memprogram akselerator proses di mana aplikasi memindahkan tugas tertentu ke perangkat keras sistem terutama untuk mempercepat tugas itu Anda harus membangun dukungan perangkat lunak yang sama sekali baru.

Akselerator perangkat keras dapat menjalankan tugas-tugas tertentu dengan urutan besarnya lebih cepat daripada CPU, tetapi mereka tidak dapat digunakan di luar kotak. Perangkat lunak perlu menggunakan instruksi akselerator secara efisien agar kompatibel dengan seluruh sistem aplikasi.

Bahasa Pemrograman Baru Untuk Akselerator Perangkat Keras

Ini berarti banyak pekerjaan rekayasa yang kemudian harus dipertahankan untuk chip baru yang Anda kompilasi kodenya, dengan bahasa pemrograman apa pun.

Sekarang, para ilmuwan dari MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) menciptakan bahasa pemrograman baru yang disebut “Exo” untuk menulis kode kinerja tinggi pada akselerator perangkat keras.

Exo membantu insinyur kinerja tingkat rendah mengubah program yang sangat sederhana yang menentukan apa yang ingin mereka hitung, menjadi program yang sangat kompleks yang melakukan hal yang sama seperti spesifikasi, tetapi jauh lebih cepat dengan menggunakan chip akselerator khusus ini.

Insinyur, misalnya, dapat menggunakan Exo untuk mengubah perkalian matriks sederhana menjadi program yang lebih kompleks, yang menjalankan orde besarnya lebih cepat dengan menggunakan akselerator khusus ini.

Tidak seperti bahasa pemrograman dan kompiler lainnya, Exo dibangun di sekitar konsep yang disebut “Exocompilation.” “Secara tradisional, banyak penelitian berfokus pada otomatisasi proses pengoptimalan untuk perangkat keras tertentu,” kata Yuka Ikarashi, Ph.D. mahasiswa teknik elektro dan ilmu komputer dan afiliasi CSAIL yang merupakan penulis utama di makalah baru tentang Exo.

“Ini bagus untuk sebagian besar pemrogram, tetapi untuk insinyur kinerja, kompiler menghalangi sesering itu membantu. Karena pengoptimalan kompiler otomatis, tidak ada cara yang baik untuk memperbaikinya ketika melakukan hal yang salah dan memberi Anda 45 persen efisiensi bukannya 90 persen.”

Dengan Exocompilation, insinyur kinerja kembali ke kursi pengemudi. Tanggung jawab untuk memilih pengoptimalan mana yang akan diterapkan, kapan, dan dalam urutan apa dieksternalkan dari kompiler, kembali ke insinyur kinerja. Dengan cara ini, mereka tidak perlu membuang waktu melawan kompiler di satu sisi, atau melakukan semuanya secara manual di sisi lain.

Pada saat yang sama, Exo bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pengoptimalan ini benar. Akibatnya, insinyur kinerja dapat menghabiskan waktu mereka untuk meningkatkan kinerja, daripada men-debug kode yang kompleks dan dioptimalkan.

“Bahasa Exo adalah kompiler yang diparameterisasikan pada perangkat keras yang ditargetkan; kompiler yang sama dapat beradaptasi dengan banyak akselerator perangkat keras yang berbeda,” kata Adrian Sampson, asisten profesor di Departemen Ilmu Komputer di Universitas Cornell.

“Alih-alih menulis banyak kode C++ yang berantakan untuk dikompilasi untuk akselerator baru, Exo memberi Anda cara abstrak dan seragam untuk menuliskan ‘bentuk’ perangkat keras yang ingin Anda targetkan. Kemudian Anda dapat menggunakan kembali kompiler Exo yang ada untuk beradaptasi untuk deskripsi baru itu alih-alih menulis sesuatu yang sama sekali baru dari awal.

Potensi dampak pekerjaan seperti ini sangat besar: Jika inovator perangkat keras dapat berhenti mengkhawatirkan biaya pengembangan kompiler baru untuk setiap ide perangkat keras baru, mereka dapat mencoba dan mengirimkan lebih banyak ide.

Chip komputer berperforma tertinggi yang dibuat saat ini, seperti TPU Google, Neural Engine Apple, atau Tensor Cores NVIDIA, mendukung komputasi ilmiah dan aplikasi pembelajaran mesin dengan mempercepat sesuatu yang disebut “sub-program utama”, kernel, atau komputasi kinerja tinggi (HPC) subrutin.

Selain jargon yang kikuk, programnya sangat penting. Misalnya, sesuatu yang disebut Subrutin Aljabar Linier Dasar (BLAS) adalah “perpustakaan” atau kumpulan subrutin semacam itu, yang didedikasikan untuk perhitungan aljabar linier, dan memungkinkan banyak tugas pembelajaran mesin seperti jaringan saraf, prakiraan cuaca, komputasi awan, dan penemuan obat.

(BLAS sangat penting sehingga memenangkan Jack Dongarra Penghargaan Turing pada tahun 2021.) Namun, chip baru ini yang membutuhkan ratusan insinyur untuk mendesain hanya sebaik yang diizinkan oleh pustaka perangkat lunak HPC ini.

Namun, saat ini, pengoptimalan kinerja semacam ini masih dilakukan dengan tangan untuk memastikan bahwa setiap siklus terakhir komputasi pada chip ini digunakan.

Bahasa Pemrograman Baru Untuk Akselerator Perangkat Keras

Subrutin HPC secara teratur berjalan pada 90 persen-plus efisiensi teoritis puncak, dan insinyur perangkat keras berusaha keras untuk menambahkan tambahan lima atau 10 persen kecepatan ke puncak teoritis ini. Jadi, jika perangkat lunak tidak dioptimalkan secara agresif, semua kerja keras itu akan sia-sia itulah yang harus dihindari oleh Exo.

Bagian penting lain dari Exocompilation adalah bahwa insinyur kinerja dapat menggambarkan chip baru yang ingin mereka optimalkan, tanpa harus memodifikasi kompiler. Secara tradisional, definisi antarmuka perangkat keras dipertahankan oleh pengembang kompiler, tetapi dengan sebagian besar chip akselerator baru ini, antarmuka perangkat keras adalah milik.

Perusahaan harus memelihara salinan (garpu) mereka sendiri dari keseluruhan kompiler tradisional, yang dimodifikasi untuk mendukung chip khusus mereka. Ini membutuhkan perekrutan tim pengembang kompiler selain insinyur kinerja.

Motherboard X570 Yang Terbaik Pada Saat Ini

Motherboard X570 Yang Terbaik Pada Saat Ini – Apabila Anda mempertimbangkan untuk membeli prosesor seri Ryzen 5000 yang baru dan Anda mencari motherboard kelas atas untuk dipasangkan, Anda mungkin menginginkan papan dengan chipset X570 berorientasi overclocking AMD.

Dan oleh karena itu dalam panduan ini, telah diberikan daftar beberapa motherboard X570 terbaik di beberapa kategori yang berbeda. Simaklah rekomendasi di bawah ini.

1. MSI MEG X570 GODLIKE

Motherboard X570 ekstrim terbaik

Motherboard X570 Terbaik Pada Saat Ini

Prosesor seri Ryzen 5000 yang ekstrim akan membutuhkan motherboard chipset X570 yang ekstrim untuk mendapatkan hasil maksimal darinya. Dan, tidak ada yang lebih cocok untuk menangani CPU Ryzen ekstrim terbaru AMD selain MSI MEG X570 GODLIKE.

Motherboard yang tampak mencolok ini memiliki semua yang Anda inginkan dari motherboard, dan beberapa lainnya. Muncul dengan tiga slot M.2 serta kartu ekspansi M.2 yang menawarkan dua slot M.2 tambahan. Ini memiliki banyak fitur pencahayaan RGB, termasuk perangkat lunak MSI Mystic Light Infinity II RGB. Ini juga memiliki PCB tingkat server, slot PCIe baja, pelindung I / O bawaan, dan dukungan untuk empat kartu grafis.

Untuk overclocker, desain daya fase 14 + 4 + 1 MSI MEG X570 GODLIKE akan memberikan potensi overclocking yang luar biasa dan memungkinkan Anda untuk mencapai overclock yang ekstrim.

Secara keseluruhan, MSI MEG X570 GODLIKE adalah motherboard premium X570 yang memiliki banyak fitur. Satu-satunya downside adalah harga yang masuk. Dengan harga di bawah ~ $ 650, motherboard MSI ini lebih mahal daripada beberapa CPU yang paling masuk akal untuk dipasangkan. Tetapi, jika Anda memiliki anggaran tidak terbatas untuk PC gaming kelas atas Anda dan Anda membutuhkan motherboard yang ekstrim, itu layak dipertimbangkan.

2. Gigabyte X570 AORUS Elite

Nilai terbaik motherboard X570

Jika Anda ingin merakit PC gaming kelas atas, tetapi Anda tidak memiliki ribuan yang diperlukan untuk memasukkan papan seperti MSI MEG X570 GODLIKE ke dalam anggaran Anda, Anda masih memiliki banyak opsi di chipset X570. Satu opsi motherboard yang akan memberi Anda banyak fitur dan potensi overclocking tanpa dikenakan biaya $ 500 atau lebih adalah Gigabyte X570 AORUS Elite.

Desain daya fase 12 + 2 tidak memungkinkan terjadinya overclock yang ekstrem seperti MSI GODLIKE, tetapi Gigabyte X570 AORUS Elite juga hadir dengan harga di bawah ~ $ 200, menjadikannya kurang dari sepertiga biaya motherboard ekstrem MSI.

Gigabyte X570 AORUS Elite juga dilengkapi dengan tiga slot M.2, pelindung I / O yang sudah diinstal sebelumnya, slot baja PCIe 4.0, header USB-C (dukungan USB 3.2), dan banyak fitur pencahayaan RGB.

Pada akhirnya, jika Anda tidak mencari motherboard X570 yang ekstrem, tetapi hanya opsi solid yang akan memberi Anda semua fitur yang diperlukan, Gigabyte X570 AORUS Elite adalah pilihan yang baik untuk dicoba.

3. GIGABYTE X570 I AORUS Pro

Motherboard X570 mini-ITX terbaik

Bagi Anda yang ingin merakit mini gaming PC yang kuat, GIGABYTE X570 I AORUS Pro adalah salah satu motherboard mini-ITX X570 terbaik di pasaran.

GIGABYTE X570 I AORUS Pro hadir dengan desain daya fase 6 + 2, slot M.2 ganda, dukungan memori DDR4 hingga 64 GB, slot baja PCIe 4.0, dan perangkat lunak Gigabyte RGB Fusion 2.0.

Intinya, jika Anda membutuhkan motherboard X570 dengan faktor bentuk kecil, Anda benar-benar hanya memiliki sedikit pilihan. Dan, dari opsi tersebut, GIGABYTE X570 I AORUS Pro adalah salah satu yang terbaik.

4. ASUS Prime X570-Pro

Pilihan motherboard X570 bertema putih solid

Salah satu alternatif Gigabyte X570 AORUS Elite yang memiliki set fitur serupa dengan harga yang sama, adalah ASUS Prime X570-Pro. Perbedaan utama antara kedua motherboard ini adalah estetika mereka. ASUS Prime X570-Pro menampilkan desain sebagian putih menjadikannya pilihan sempurna bagi para gamer yang ingin membangun sistem bertema putih.

Selain estetika, ASUS Prime X570-Pro memiliki fitur beberapa slot M.2, pelindung I / O yang sudah diinstal sebelumnya, dukungan untuk hingga 128GB RAM, teknologi USB 3.2, dan desain VRM yang solid yang memungkinkan untuk overclocking yang serius.

Jadi, jika Anda mencari motherboard kelas atas yang menawarkan banyak fitur, potensi overclocking yang bagus, dan estetika putih, ASUS Prime X570-Pro jelas layak dipertimbangkan.

5. GIGABYTE X570 UD

Motherboard X570 anggaran terbaik

Motherboard X570 Terbaik Pada Saat Ini

Tidak semua prosesor AMD Ryzen perlu dipasangkan dengan motherboard seharga $ 200- $ 700. Beberapa akan bekerja dengan baik dengan motherboard chipset X570 yang ramah anggaran. Dan, dari motherboard X570 paling terjangkau yang ada saat ini, GIGABYTE X570 UD termasuk salah satu yang termurah.

Hanya dengan sedikit di atas ~ $ 150, GIGABYTE X570 UD hampir sama dengan motherboard X570 yang Anda temukan. Namun, jika Anda bekerja dengan anggaran yang moderat untuk membangun PC gaming berbasis AMD baru, GIGABYTE X570 UD harusnya tetap menyelesaikan pekerjaan.

Muncul dengan desain fase daya 10 + 2, dapat mendukung memori DDR4 hingga 128 GB dalam konfigurasi saluran ganda, memiliki beberapa slot M.2, dukungan untuk pencahayaan RGB, dan slot baja PCIe 4.0.

Dan, sungguh, hanya itu yang Anda butuhkan jika Anda tidak berencana untuk melakukan overclock yang ekstrem atau menyiapkan konfigurasi multi-GPU. Jadi, jika Anda membutuhkan motherboard X570, tetapi Anda tidak memiliki ratusan untuk dibelanjakan untuk satu motherboard, maka GIGABYTE X570 UD mungkin adalah pilihan terbaik Anda.

6. ASUS ROG X570 Crosshair

Sebutan terhormat # 1

Pilihan motherboard X570 premium lainnya adalah ASUS ROG X570 Crosshair VIII Formula. Formula Crosshair VIII menawarkan fitur dan potensi overclocking yang serupa dengan MSI GODLIKE yang tercantum di bagian atas panduan ini. Namun, Formula Crosshair VIII hadir dengan harga sekitar ~ $ 100 lebih sedikit. Jadi, jika Anda ingin menghemat sedikit uang sambil tetap mendapatkan motherboard X570 yang ekstrem, Formula Crosshair VIII adalah alternatif yang bagus.

Formula ASUS ROG X570 Crosshair VIII hadir dengan desain fase daya 14 + 2, tiga slot PCIe 4.0 (dukungan tiga GPU), dua slot M.2, dukungan untuk RAM hingga 128GB, dan pelindung I / O yang sudah terpasang sebelumnya. .

Secara keseluruhan, sementara ASUS ROG X570 Crosshair VIII Formula tidak memiliki spesifikasi yang sama dengan MSI GODLIKE (desain fase daya yang sedikit lebih lemah, satu slot PCIe 4.0 berkurang, dan beberapa port M.2 lebih sedikit), masih adalah motherboard kualitas ekstrim. Dan, jika Anda tidak memerlukan fitur tambahan yang disertakan dengan MSI GODLIKE, maka Formula ASUS ROG X570 Crosshair VIII akan menjadi pilihan yang tepat yang akan menghemat uang Anda.

7. MSI MPG X570 GAMING EDGE

Sebutan terhormat # 2

Dengan hanya sedikit di atas $ 200, MSI MPG X570 GAMING EDGE adalah motherboard X570 kualitas lain dengan harga sedang. Ini sedikit lebih mahal daripada Gigabyte X570 AORUS Elite, tetapi kedua motherboard tersebut akan menawarkan kinerja dan rangkaian fitur yang serupa.

MSI MPG X570 GAMING EDGE menawarkan dua slot M.2, mendukung memori DDR4 hingga 128GB, banyak dukungan untuk pencahayaan RGB, dukungan Wi-Fi onboard, dan PCB tingkat server.

Pada akhirnya, jika Anda mencari opsi yang mirip dengan Gigabyte X570 AORUS Elite untuk membandingkan opsi Anda, maka MSI MPG X570 GAMING EDGE juga layak untuk dipertimbangkan.

8. ASRock X570 Phantom ITX

Sebutan terhormat # 3

Pilihan motherboard X570 mini-ITX berkualitas lainnya adalah ASRock’s X570 Phantom Gaming-ITX. Motherboard mini-ITX dari ASRock ini memiliki harga yang hampir sama dengan GIGABYTE X570 I AORUS Pro yang kami tampilkan di atas. Dan, untuk sebagian besar, kedua papan menawarkan set fitur yang serupa.

Keduanya memiliki pelindung I / O yang sudah diinstal sebelumnya, mendukung hingga 64GB RAM, satu slot PCIe 4.0, dan dukungan pencahayaan RGB yang solid.

Jadi, perbedaan nyata antara kedua papan ini adalah estetika mereka. Dan, meskipun kami lebih menyukai desain serba hitam dari GIGABYTE X570 I AORUS Pro, beberapa mungkin lebih menyukai tampilan ASRock X570 Phantom yang lebih baik. Apa pun pilihannya, Anda tidak akan salah dengan salah satu papan ini jika Anda membutuhkan motherboard X570 mini-ITX kelas atas.

Beberapa CPU Terbaik Yang Pernah Diciptakan

Beberapa CPU Terbaik Yang Pernah Diciptakan – Pada saat ini, CPU perlu melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar memperkenalkan fitur baru yang signifikan atau mendukung set instruksi baru. Pentium Pro, misalnya, adalah chip yang sangat penting.

Ini memelopori fitur yang masih digunakan sampai sekarang dan mendemonstrasikan bahwa eksekusi out-of-order dan terjemahan mikro-op adalah teknik yang layak untuk prosesor high-end generasi berikutnya. Namun, pada saat yang sama, Pentium Pro mengalami masalah.

Itu lambat ketika menjalankan kode 16-bit dan kinerja FPU-nya hanya sekitar setengah dari inti RISC yang sebanding pada saat itu. Dengan kata lain, Pentium Pro adalah inti CPU yang sangat penting, tetapi tidak memenuhi kriteria ini saat membuat daftar inti CPU terbaik yang pernah ditemukan.

Untuk melihat core mana yang sesuai, periksa slideshow di bawah ini. Kita telah melihat industri secara luas selama 40+ tahun terakhir, dengan CPU seluler, server, dan desktop yang semuanya terwakili.

Pilihan ini pun didasarkan pada berbagai faktor, termasuk rangkaian fitur, pengaruh pasar, kekuatan total produk, dan kinerja jangka panjang.

1. Intel Celeron 300A

CPU Terbaik Yang Pernah Diciptakan

Celeron 300A adalah salah satu CPU peminat terbesar sepanjang masa. Para overclocker dengan cepat menyadari bahwa chip tersebut, yang dijual seharga $ 180, dapat dioverclock secara teratur ke 450MHz. Pada kecepatan itu, bisa menyamai atau mengungguli Pentium II 450MHz, yang dijual seharga $ 655. Lebih jauh lagi, ketika dipasangkan dengan motherboard dual-core Abit BP6, seorang enthusiast dapat menjalankan dua core CPU dengan harga lebih murah dari harga single high-end Pentium II. Intel mencegah hal ini pada model Celeron yang lebih baru dan kecepatan bus yang rendah akan menghambat chip selanjutnya, tetapi Celeron 300A berada pada posisi yang sangat baik.

2. MOS 6502

MOS 6502 sangat penting untuk revolusi komputer rumah yang dimulai pada pertengahan 1970-an. Ini mendukung NES asli, Commodore VIC-20, Atari 400 dan 800, dan Atari 2600, serta dua mesin kecil yang mungkin pernah Anda dengar tentang Apple I dan Apple II. Commodore 64 yang terkenal ditenagai oleh keturunan langsungnya, 6510. Jauh lebih murah daripada CPU pesaing, MOS 6502 merevolusi keterjangkauan di era komputasi awal.

3. AMD Duron 600

Arsitektur AMD K7 menempatkan perusahaan pada peta sebagai pesaing Intel, tetapi Duron 600, pada tahun 2000, yang benar-benar menempatkan sekrup ke Intel. L1 CPU yang besar (128K) mengimbangi 64K L2 yang kecil. Jika pensil digunakan untuk membuka pengali CPU dan mengunci chip ke vCore 1.85v, chip dapat melakukan booting pada kecepatan FSB setinggi 190MHz jika SDRAM berkecepatan tinggi digunakan. Duron 600 yang di-overclock secara teratur dapat mencapai 950MHz-1GHz, memusnahkan Celeron, dan bahkan dapat menantang Pentium III dengan harga yang lebih murah.

4. BAE RAD750

BAE RAD750, pertama kali dibuat pada tahun 2001, adalah versi pengerasan radiasi dari inti CPU PowerPC 750. Ada di daftar ini karena cara itu memungkinkan eksplorasi kita di kosmos. Mars Reconnaissance Orbiter, Lunar Reconnaissance Orbiter, teleskop Luar Angkasa Kepler, Jupiter menyelidiki Juno, dan Mars menyelidiki Curiosity dan InSight semuanya menggunakan RAD750. Banyak chip membuat hidup kita lebih mudah di Bumi, tetapi hanya sedikit desain yang menyentuh permukaan planet lain.

5. Intel Core 2 Quad Q6600

Ada banyak CPU Core 2 Duo yang bagus, tetapi quad-core mainstream pertama dari Intel adalah salah satu produknya yang paling lama berumur dan paling populer. Q6600 berada di posisi yang relatif baik dalam hal fitur dan kinerja, dengan beberapa kemampuan VM profesional yang dibatasi Intel dan dukungan untuk empat core dengan setengah harga Core 2 Extreme QX6700. Overclocker dapat mendorong chip dari basis 2.4GHz ke lebih dari 3GHz dengan langkah G0. Dari semua CPU C2D yang diluncurkan Intel, Q6600 adalah yang terbaik secara keseluruhan, mencapai perpaduan yang hampir sempurna antara harga, kinerja, fitur, dan kemampuan overclocking.

6. Intel Core i7-2600K

CPU Terbaik Yang Pernah Diciptakan

Intel telah meluncurkan banyak CPU Core yang bagus, dari Nehalem asli hingga Core i9-9900K. Namun, 2600K tiba pada saat yang unik dan tepat bagi perusahaan. AMD’s Bulldozer ketinggalan. Pasar PC baru saja mulai merosot. Seri 2600K memiliki ruang kepala overclocking yang hebat dan kinerja single-thread yang kuat, ada alasan mengapa CPU menjadi tantangan bagi Intel untuk meyakinkan konsumen untuk pindah.

7. AMD Opteron 275

AMD Opteron 275 dan Athlon 64 X2 4800+ pada dasarnya adalah chip yang sama (Opteron memiliki clock sedikit lebih rendah, pada 2200MHz). Varian server mendapat anggukan dalam daftar CPU terbaik, karena satu alasan besar: Ini memberikan kinerja quad-core yang benar-benar menghancurkan pada motherboard yang juga memiliki slot AGP. Hingga munculnya CPU dual-core, tidak ada motherboard ATX atau bahkan EATX dengan empat soket dan AGP. Secara fisik tidak mungkin pada titik harga yang wajar. Motherboard quad-socket sangat mahal, sedangkan papan dual-socket jauh lebih murah. Opteron 275 membuat workstation quad-core dengan grafis kelas atas menjadi mungkin untuk pertama kalinya dan menawarkan kinerja yang jauh lebih baik daripada Xeon yang setara dengan Intel saat ini.

8. ARM Cortex-A9

Cortex-A9 adalah CPU kedua dalam keluarga Cortex kelas atas ARM, tetapi bisa dibilang CPU seluler pertama yang menunjukkan kemampuan sebenarnya dari smartphone modern. Kombinasi IPC yang lebih tinggi, inti ganda, dan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan Cortex-A8 membuat A9 menjadi chip yang populer untuk sejumlah perangkat kelas atas, termasuk Apple iPhone 4S. Ketika Intel ingin membawa ponsel Medfield ke pasar, Cortex-A9 adalah produk pesaing yang harus mereka lawan. ARM terus meluncurkan CPU seluler yang dihormati, tetapi Cortex-A9 layak mendapatkan pujian karena meluncurkan awal era smartphone baru dengan gaya.

9. Intel Banias (Pentium M)

Intel’s Banias (alias Pentium M, aka Centrino) memecahkan masalah kritis untuk Intel di awal tahun 2000-an: P4 secara tegas bukanlah CPU seluler. Untuk mengatasi masalah ini, Intel membuat arsitektur CPU baru yang terutama didasarkan pada mikroarsitektur P6 (Pentium 3), dengan beberapa peningkatan strategis dari DNA Netburst. Hasilnya adalah CPU yang cepat dan hemat daya yang dibungkus Intel dengan dorongan baru di sekitar jaringan seluler dan bermerek Centrino. Laptop bermerek Centrino terjual dengan sangat baik, dan Banias menjadi yang pertama dalam serangkaian CPU yang akan berkembang menjadi Core 2 Duo, Nehalem, dan akhirnya, Coffee Lake. Banias memenangkan penghargaan atas dampaknya pada pasar notebook, kesuksesan program Centrino secara keseluruhan, dan kinerjanya yang luar biasa.

10. Qualcomm Snapdragon 800

Snapdragon 800 dari Qualcomm adalah pemain dominan dalam kinerja seluler secara keseluruhan dan mendukung sejumlah besar handset kelas atas secara virtual sejak peluncuran. Jika kami meregangkan sedikit untuk memasukkan Snapdragon 805, perangkat era ini mendorong batas LTE dan kinerja ponsel pintar lebih jauh, dengan layar yang lebih besar, resolusi yang lebih tinggi, dan teknologi kamera yang meningkat pesat. Performa jaringan pada Snapdragon 800 jauh lebih baik daripada perangkat LTE generasi sebelumnya.

11. Apel A9

Apple telah memimpin paket pada kinerja CPU ARM single-threaded selama bertahun-tahun, tetapi memilih satu SoC itu rumit. Saya telah memilih A9 karena beberapa alasan. Pertama, secara obyektif performanya bagus, iPad Pro pada tahun 2015 menggunakan turunan dari SoC ini, A9X, untuk menantang Intel dan Core M. Itu tidak menghentikan Apple untuk juga menskalakannya ke iPhone SE kecilnya, yang menunjukkan fleksibilitas desain. IPhone 6S tidak laku sebaik iPhone 6, tetapi dibuat jauh lebih baik daripada perangkat itu dan tidak menderita apa yang disebut “Penyakit Sentuhan” yang menyerang iPhone 6 Plus.

M1 tidak terdaftar di sini karena, meskipun mengesankan, itu juga telah ada di pasar selama sekitar seminggu. Tidak ada CPU yang dapat mendemonstrasikan kemampuannya sendiri secepat itu, sehingga M1 tetap berada di daftar yang harus kami perhatikan untuk inklusi di masa mendatang.

« Older posts Newer posts »